Dahayu Phinisi - Komodo, Indonesia
  • Dahayu Phinisi
  • Rates & Availability
  • Gallery
  • Contact Us

Destinasi 24. Dieng

11/7/2016

Comments

 
​Kalau dinikmati, waktu memang terasa begitu cepat. Tak terasa kami pun sudah tiba di penghujung destinasi dalam perjalanan darat 42 hari ini. Dieng , yang biasa dikenal dengan negeri di atas awan, menjadi destinasi akhir dalam perjalanan kali ini. Apakah Dieng akan menjadi penutup yang manis atau paling tidak bisa menjadi pelipur lara kekecewaan akan Karimun Jawa?
Picture
​Seperti biasa, kami tiba sekitar sore hari di Dieng. Hal ini memberikan kami waktu untuk istirahat sebelum kami berkeliling keesokan harinya. Jadi kami pun mencari makan sekaligus informasi mengenai kondisi sekitar. Kami pun bertemu dengan Mas Bowo di warung makan. Beliau ini lah yang selalu menjadi kontak kami ketika kami berkunjung ke Dieng di lain kesempatan.
 
Kami berdiskusi panjang lebar soal rencana perjalanan kami di Dieng dan Mas Bowo sangat membantu, terutama ketika kami berencana naik ke Gunung Prau. Akhirnya tersusun lah rencana perjalanan kami selama beberapa hari ke depan di Dieng.
 
Tempat pertama yang kami kunjungi di Dieng adalah Sikunir. Layaknya pemburu matahari terbit, kami harus bangun sekitar pukul 3 pagi untuk kemudian siap-siap menuju Sikunir. Ya, kami mengincar matahari terbit dari sana. Kami memarkir mobil di Desa Sembungan, sekedar informasi, desa ini adalah desa tertinggi di Pulau Jawa. Iya, kamu ga salah baca koq. Banyak orang, termasuk saya juga, mengira bahwa desa tertinggi di Pulau Jawa itu Ranu Pane, karena merupakan gerbang menuju gunung tertinggi di Jawa. Ternyata bukan, Desa tertinggi di Pulau Jawa ada di Dieng.
 
Nah, dari Desa Sembungan, kami mendaki bukit SIkunir selama kurang lebih setengah jam. Perjalanan tidaklah sulit. Satu-satunya yang perlu teman-teman siapkan bila hendak ke sikunir adalah celana yang anti air, karena di beberapa tempat harus melewati rerumputan setinggi lutut orang dewasa yang dibasahi oleh embun. Jadi, celanaku basah, dan Dieng merupakan tempat yang buat saya dinginnya tidak masuk akal. Saya makin kedinginan!
 
Beruntung ketika tiba di puncak Sikunir, matahari sepertinya pun sudah siap menyapa kami.  Kami pun membagi tugas untuk mengambil gambar dari beberapa sudut. Beruntung lagi karena puncak Sikunir sedang tidak sesak pengunjung. 
​Setelah dari Sikunir, kami menuju lokasi berikutnya, Batu Ratapan Angin. Rasa terpukau saya akan pemandangan matahar terbit tadi masih belum hilang ketika ternyata Batu Ratapan Angin memberikan pemandangan yang tidak kalah luar biasa indahnya. Tidak, saya tidak sedang lebay. Nih silahkan lihat sendiri foto-fotonya.
Picture

​Sikunir sudah, ratapan angin juga sudah. Setelah dua tempat tadi, kami juga mengunjungi Telaga Warna (telaga yang kami lihat dari batu ratapan angin), Kawah Sikidang, Sumur Jalatunda, serta Kawah Candradimuka. Kawah Sikidang merupakan kawah belerang yang biasa dipakai dalam upacara adat masyarakat setempat. Kalau Sumur Jalatunda, hmmm, buat kami sih tidak ada yang menarik di sini. Kalau Kawah Candaradimuka, menurut kepercayaan masyarakat setempat, merupakan kawah tempat Gatot Kaca  melakukan pertapaannya. Ya, semua tempat itu kami kunjungi dalam sehari saja loh. Saya merasa bersyukur, apalagi tetiba saya sadar di waktu yang bersamaan, ada juga yang seharian sedang berada di kemacetan Ibukota. hehehe..
 
Cerita kami hari itu belum berakhir. Malamnya, sekitar pukul sebelas malam kami berangkat mendaki menuju puncak Gunung Prau. Kami menggunakan dua orang porter, termasuk Mas Bowo. Pendakian menuju gunung prau tidakmain-main. Dari awal sudah langsung menanjak tanpa ada jalanan yang rata atau landai. Mas Bowo sepertinya sedang kurang fit, atau mungkin beban yang dibawanya lumayan berat. Baru sekitar 15 menit mendaki, mendadak hidungnya mimisan banyak sekali. AKhirnya kami pun istirahat sejenak. Akhirnya, karena tidak tega, saya pun menukar bawaan dengan mas bowo. Ternyata memang berat bawaannya. Mungkin beban paling berat yang pernah saya bawa selama beberapa kali mendaki gunung.
 


(Tiga jam kemudian….)


 
Belum, kami belum sampai! Masih setengah jam lagi kalau kata Mas Bowo. Pundak dan kaki saya rasanya sudah seperti mau lepas semua! Barang bawaan rasanya mau saya tinggal saja atau lempar ke jurang sekalian! Hahaha. Urusan pendakian, Prau memang tidak main-main. Jadi, siapkan fisik dan mental ya bila hendak ke Prau. Kabar baiknya, bila sudah sampai di pos terakhir (sekaligus lokasi tower signal), perjalanan naik turun tapi tidak curam.
 
Kami tiba terlalu cepat di Prau. Masih ada waktu sekitar empat jam lagi menuju matahari terbit. Kami pun mendirikan tenda dan kemudian istirahat sembari menghangatkan tubuh di dalam sleeping bag.  Sama seperti kecuraman pendakiannya, dinginnya Prau juga tidak main-main.  Saat itu, rasanya dinginnya Semeru tidak ada apa-apanya dibanding Prau. Jari kaki saya kaku dan menekuk semua ke arah dalam tanpa bisa saya gerakkan.

Selain kawah, bukit, dan telaga, Dieng juga memiliki komplek candi yang menawan loh, yaitu Komplek Candi Arjuna. Komplek ini biasanya disesaki oleh pengunjung pada acara pemotongan rambut anak gimbal. 
 
​Bagaimana? Apakah saya sudah berhasil meyakinkan teman-teman kalau Dieng merupakan lokasi yang serba lengkap? Kalau belum, nih saya berikan lagi lokasi untuk mengabadikan matahari terbit di Dieng. Yang ini hanya butuh 10 menit pendakian saja loh. Sangat dekat pula dengan pusat penginapan di Dieng. Nama tempatnya adalah Bukit Sidengkeng. 
Picture
Dieng memang luar biasa. ​Udara yang selalu sejuk sepanjang tahun, lokasi wisata yang berdekatan satu sama lain, pemandangan yang luar biasa indah, serta memiliki budaya yang kuat merupakan alasan Dieng menjadi penutup yang sempurna dalam perjalanan Jawa-Bali ini. Selama di Dieng, kami bahkan lupa bahwa kami sudah melakukan perjalanan darat selama empat puluh hari penuh sebelum tiba di sini. Terima kasih, Dieng, dirimu sungguh luar biasa memesona! (NE)
Comments

    Archives

    July 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    May 2015
    April 2015
    February 2015
    January 2015

    Categories

    All
    Bali
    Batu
    Bromo
    Dieng
    Jawa Barat
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    Karimun Jawa
    Kawah Ijen
    Long Trip
    Malang
    Ngaben
    Pacitan
    Pangandaran
    Semeru
    Yogyakarta

© 2014 - 2021 Ngubeg.com. All rights reserved.
  • Dahayu Phinisi
  • Rates & Availability
  • Gallery
  • Contact Us