Ngaben yang saya maksud di sini bukanlah nama tempat atau lokasi wisata tertentu. Dan sepertinya memang tidak ada juga lokasi wisata bernama Ngaben di Indonesia. Ya, Ngaben ini adalah adat tradisi di Bali yang pasti sudah sering kita dengar ketika masa sekolah dasar dulu. Ngaben merupakan upacara kematian yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali.
Untuk kalian yang gemar jalan-jalan, biasanya kalau mendengar “Pulau Menjangan”, maka yang pertama terbersit adalah Karimun Jawa, di Jawa Tengah. Betul apa betul? Memang nanti kami juga akan bercerita soal kami ngubeg di Karimun, tapi kali ini kami masih berada di Pulau Bali. Dan menyambung tulisan sebelumnya, kegiatan ngubeg di Pulau Menjangan Bali ini adalah salah satu favoritku.
Hari ini Ko Agus mengajak saya untuk hunting foto di Bali Butterfly Park. Karena yang akan kami foto adalah kupu-kupu, maka kali ini kami berburu foto makro. Awalnya, lagi-lagi saya tidak tahu ada tempat seperti Bali Butterfly Park. Ternyata, taman kupu-kupu ini merupakan tempat rekreasi yang layak untuk dikunjungi jika anda sedang berada di Pulau Bali.
Selain pantai, Bali juga punya tempat menarik lainnya. Kali ini kami pergi ke sawah di Jatiluwih. Mungkin teman-teman bingung apa yang menarik dari sawah. Kalau sawah pada umumnya, mungkin memang biasa saja. Tapi sawah di Jatiluwih ini dilindungi oleh UNESCO loh.
Sekarang ada sisi lain dari Bali yang hendak kami ceritakan, yaitu tentang budayanya. Masih di hari yang sama setelah melihat matahari terbit dari puncak Gunung Batur, sorenya kami pergi mengunjungi Uluwatu untuk menonton Tarian khas Pulau Dewata, Kecak.
Setelah membaca blog kami sebelumnya, mungkin sebagian dari kita mulai berpikir bahwa Bali tidak lagi melulu soal Kuta, Kuta, dan Kuta. Setelah melihat air terjun yang menakjubkan, masih ada lagi sisi lain dari Bali yang sangat menarik untuk dikunjungi. Apa ya? Ya, apalagi kalau bukan gunung.
Kali ini kami melanjutkan cerita perjalanan kami menuju Gunung Batur. Gunung Batur terletak di daerah Kintamani. Jadi, semalam sebelumnya kami sudah tiba di Kintamani sekitar pukul sembilan malam WITA. Saat itu, kami menginap di Kintamani Backpacker. Judul penginapannya memang “backpacker”, tapi harganya tidak. Karena penginapan ini masih satu manajemen dengan penginapan yang tergolong eksklusif. Keesokan harinya, kami berencana mengunjungi dua air terjun di kawasan Buleleng, Bali Utara, yakni Gitgit dan Sekumpul. Apa daya, kami salah tempat. Memang air terjun yang kami datangi masih satu aliran dari Gitgit, tapi bukan ini yang hendak kami sambangi. Karena tidak punya banyak waktu untuk berbalik arah dan mencari Gitgit yang kami mau, kami pun melanjutkan perjalanan ke Sekumpul.
Pagi ini kami akan ke Kebun Raya Bali. Memangnya Bali punya Kebun Raya? Sebelumnya, kupikir cuma Bogor yang punya Kebun Raya yang terkenal. Ternyata untuk turis asing, Kebun Raya Bali pun cukup memikat.
Kami menginap semalam di Tumpang untuk istirahat setelah turun dari Semeru kemarin. Hari ini kami sudah harus berangkat lagi. Ya, seperti ini lah perjalanan darat kami. Kami mencoba menggunakan waktu dengan baik. Lalu setelah ini, kami akan ngubeg-ngubeg di mana? Setelah turun dari Gunungnya para dewa, kini kami melaju ke Pulaunya para dewa, Bali.
|
Archives
July 2016
Categories
All
|